Dampak Kasatmata Dan Negatif Dari Begadang


Saat ini banyak sekali orang-orang yang suka begadang. Gue juga pernah sering begadang untuk melaksanakan hal yang "penting" yang bekerjsama gak begitu penting. Dan kesannya begadang menjadi sebuah kebiasaan. Namun, ada yang tau gak dampak begadang bagi kita? Kalau bagi yang belum tau, sebaiknya anda baca posting ini dan simak baik-baik. Dari info yang gue baca di internet, gue nemuin dampak positif dan negatif dari begadang bagi tubuh kita.

Dampak Positif

1. Membantu proses pembakaran kalori
Sebuah penelitian yang dilakukan para jago dari Colorado Sleep and Chronobiology Laboratory menemukan bahwa begadang sanggup membantu proses pembakaran kalori. Para jago itu menyampaikan begadang sanggup aben kalori sebanyak 135 kalori. Jumlah tersebut setara dengan berjalan kaki sepanjang 3,2 kilometer. Profesor Kenneth Wright, pemimpin penelitian itu menyampaikan bahwa jumlah penyimpanan energi yang diharapkan untuk menjelaskan epidemi obesitas yaitu 50 kalori sehari, sehingga temuan itu sangat berarti. Wright menekankan bahwa begadang bukanlah cara yang baik untuk dipakai dalam acara penurunan berat tubuh lantaran mereka yang menghabiskan waktu lebih dari 16 jam untuk tetap terjaga harus mendapat istirahat tanpa jeda selama 8 jam. Itu bertujuan untuk menjaga kondisi beberapa organ tubuh.

Dampak Negatif

1. Suatu Bentuk Penyiksaan
Kurang tidur juga merupakan suatu bentuk penyiksaan. Cara ini pernah dipakai untuk menginterogasi orang lain. Korban dibentuk terjaga selama beberapa hari, kemudian diijinkan tidur, dan kemudian dibangunkan paksa dengan tiba-tiba dan diinterogasi. Nicole Bieske, seorang pembicara dari Badan Amnesti Internasional Australia menyampaikan bahwa setidaknya kekurangan tidur sangatlah kejam dan tidak berperikemanusiaan.

2. Gairah seks menurun
Para jago melaporkan, kurang tidur pada laki-laki dan perempuan menurunkan tingkat libido dan dorongan melaksanakan kekerabatan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat. Bagi laki-laki yang mengidap sleep apnea-masalah pernapasan yang mengganggu ketika tidur, menimbulkan gairah seksual “melempem”. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang yang menderita sleep apnea mempunyai kadar testosteron yang rendah. Dan hampir setengah dari orang yang menderita sleep apnea parah mempunyai tingkat testosteron yang rendah pada malam hari.

3. Mempengaruhi Otak
Kekurangan tidur sanggup menghipnotis kerja otak. Sebuah studi di UCSD Sekolah Obat-obatan dan Sistem Pengobatan Maju di San Diego, dengan memakai teknologi imaging gelombang magnetis untuk memantau kerja otak dalam keadaan kurang tidur, memperlihatkan bahwa otak penggalan cortex frontal memperlihatkan aktifitas yang lebih banyak. Meskipun demikian, kinerja memori menurun sangat drastis pada kondisi ini. Penelitian pada binatang dalam keadaan kurang tidur juga memperlihatkan penigkatan dalam produksi hormon stress, yang bisa saja menghambat regenerasi sel pada otak prang dewasa. Beberapa insiden serangan syaraf yang berdampak maut terjadi lantaran sang korban kurang atau bahkan tidak pernah tidur malam. Pernah seorang supir meninggal dunia pada umur 32 lantaran tidak pernah tidur malam selama kehidupan bekerjanya, padahal ia orang yang menjaga kesehatan, tidak mempunyai penyakit, dan kuat.

4. Konsentrasi menurun

Tidur yang baik memainkan tugas penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur sanggup menghipnotis banyak hal. Pertama, sanggup mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini menciptakan mencar ilmu menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka kemampuan mengingat hal-hal yang dipelajari dan dialami selama seharian akan menurun. Menurut Sean Drummond PhD, peneliti duduk masalah tidur dari University of California, San Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih gampang mengambil risiko dengan keinginan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu justru sering menciptakan rencana berantakan. Dalam masalah yang biasa terjadi pada mahasiswa. Harus begadang menyiapkan materi untuk presentasi besok jam 7 pagi. Setalah materi presentasi diselesaikan, pada ketika presentasi, semua inspirasi pikiran lupa untuk dituangkan. Itu dikarenakan otak kita udah lelah dan tidak bisa untuk berpikir lagi. Sehingga menimbulkan konsentrasi menurun.

5. Pelupa
Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup? Cobalah perbanyak tidur. Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukkan bahwa insiden otak yang disebut sharp wave ripples bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer warta dari hipokampus ke neokorteks di otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada ketika tidur.

6. Ceroboh
Para jago mengungkapkan, kurang tidur akan menciptakan kemampuan motorik kita melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup, menabrak atau menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang dan otak kita kurang fokus sehingga kita jadi terlihat ibarat orang ceroboh.

7. Kecelakaan
Kurang tidur yaitu salah satu faktor peristiwa terbesar dalam sejarah selain kecelakaan nuklir di Three Mile Island tahun 1979, tumpahan minyak terbesar Exxon Valdez, krisis nuklir di Chernobyl 1986, dan lain-lain. Terdengar berlebihan, tetapi harus disadari lantaran kurang tidur juga berdampak pada keselamatan setiap hari di jalan. Mengantuk sanggup memperlambat waktu mengemudi; setara dengan kondisi mabuk ketika menyetir. Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika memperkirakan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100.000 kecelakaan kendaraan beroda empat dan 1.500 maut terjadi selama setahun di Amerika Serikat, dimana korbannya masih berumur 25 tahun kebawah.

8. Memicu Rasa Gelisah
Rasa gelisah setiap malam niscaya akan terus menghantui para penggemar begadang yang mempunyai kualitas tidur buruk; reaksi tubuh pun bisa menurun. Yang lebih kronis lagi, perasaaan senang tidak akan menghampiri hidup mereka yang kurang tidur. Joyce Walsleben, PhD menyebutkan bahwa tidur dan suasana hati diatur oleh zat kimia otak yang sama. Hal ini sanggup meningkatkan risiko pengembangan depresi, tapi mungkin hanya bagi mereka yang sudah rentan terhadap penyakit.

9. Menyebabkan depresi

Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menimbulkan stress, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur sanggup menimbulkan tanda-tanda depresi. Gangguan tidur yang paling umum yaitu insomnia yang mempunyai kaitan besar lengan berkuasa dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan 10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu tanda-tanda pertama depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akhir depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah tanda-tanda depresi dan depresi menciptakan anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, referensi tidur yang baik sanggup membantu mengobati depresi.

9. Gangguan jiwa
Berdasarkan penelitian, kekurangan tidur sanggup membantu menjelaskan misteri dari meningkatnya gangguan jiwa di antara anak muda pada dekade ini. Terbiasa begadang untuk menjelajah internet dan chatting di situs jejaring sosial menjadi alasan bagi remaja mengalami kurang tidur. Penelitian itu melibatkan sekitar 20 ribu remaja berusia 17 hingga 24 tahun sebagai subjek penelitian. Kesimpulannya, mereka yang tidur kurang dari lima jam sehari ternyata tiga kali lebih berpotensi mengidap tekanan secara psikologis di tahun berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian itu yang diterbitkan oleh Journal Sleep, satu jam kekurangan tidur punya berarti 14 persen risiko gangguan mental. Professor Nicholas Glozier, yang memimpin penelitian itu, menyampaikan bahwa gangguan tidur atau secara khusus disebut insomnia merupakan sebuah prediktor dari berkembangnya depresi pada masa selanjutnya maupun perasaan gelisah. Kurang tidur juga bekerjasama dengan duduk masalah kesehatan mental berjangka panjang. Kebanyakan gangguan kesehatan mental kadang kambuh dan hal itu tidak pernah berangsur sembuh dan itulah yang dia minati secara khusus. Professor yang meneliti pengobatan psikiatri dan tidur di Universitas Sydney ini percaya bahwa kekurangan tidur berkontribusi bagi peningkatan tingkat depresi.

10. Meningkatkan resiko kematian
ari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko maut akhir aneka macam faktor, bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko maut akhir penyakit kardiovaskuler. Kurang tidur juga sanggup memengaruhi penafsiran perihal peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas menciptakan kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Orang yang kurang tidur sangat rentan terhadap evaluasi jelek ketika hingga pada ketika menilai apa yang kurang terhadap sesuatu.

11. Praktis Lapar
Penelitian memperlihatkan bahwa kurang tidur bisa mengganggu kadar gula darah dan menimbulkan tubuh memproduksi sedikit leptin, hormon pengendali nafsu makan, dan menghasilkan lebih banyak ghrelin (kebalikan dari leptin). Karena faktor perubahan biologis ini, tak heran jikalau masih merasa lapar meski gres saja makan yang banyak. Orang yang sedang dalam kelelahan, biasanya lebih suka mengonsumsi gula dan karbohidrat sederhana. Akibatnya, tubuh selalu menagih karbohidrat lantaran gula darah turun dengan cepat dan perut selalu terasa lapar. Kurang tidur bisa melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan menyantap masakan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat. Sehingga menimbulkan orang yang gemar begadang akan terus menginginkan asupan kalori tinggi.

12. Tubuh jadi melar
Jika mengabaikan imbas kurang tidur, maka bersiaplah dengan bahaya kelebihan berat badan. Kurang tidur bekerjasama dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari cenderung menjadi lebih gemuk hampir 30 persen daripada mereka yang tidur tujuh hingga sembilan jam sehari. Penelitian terakhir terfokus pada kekerabatan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin. Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap masakan berlemak dan masakan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah berlangsung meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi penggalan standar dari acara penurunan berat badan.

13. Rentan terjangkit Diabetes
Gula yaitu materi bakar setiap sel dalam tubuh Anda. Jika proses pengolahannya terganggu bisa menimbulkan imbas buruk. Dalam penelitian yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti sejumlah orang selama 6 hari, mendapat kondisi ini bisa menyebarkan resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari pemikiran darah ke dalam sel.Mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam dalam penelitian 6 hari ini menemukan, terjadi proses metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menimbulkan timbulnya diabetes.

14. Pemicu Obesitas

Apa sih akan Anda lakukan bila masih terjaga pada ketika tengah malam? Tentu saja akan ada rasa lapar. Dengan demikian, Anda telah melebihi porsi makan Anda perhari dengan manambah porsi makan pada waktu begadang. Secara ilmiah, pada keadaan tubuh yang kurang tidur, terjadi gangguan pada hormon yang mengatur metabolisme glukosa yang nantinya akan menghipnotis nafsu makan. Selain itu, jalan masuk pencernaan pada ketika malam hari tidak bergitu aktif untuk mencerna masakan kita, sehingga akan terjadi penumpukan. Asosiasi antara kurang tidur dan kegemukan muncul paling banyak pada usia remaja.

15. Gangguan pencernaan
Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menyebutkan bahwa kala malam, kadar asam lambung meningkat. Ini diperparah dengan masakan dan minuman sobat begadang. Beliau menyarankan untuk tidak makan masakan berlemak. Pasalnya, masakan berlemak menciptakan kerja lambung semakin berat dan lambat.

16. Mempengaruhi kesehatan kulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata abses sehabis beberapa malam kurang tidur. Keadaaan tersebut benar lantaran kurang tidur yang kronis sanggup menimbulkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan bulat hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapat cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stress atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol sanggup memecah kolagen kulit, atau protein yang menciptakan kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga sanggup menimbulkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan insan mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang. “Ini terjadi ketika tubuh sedang tidur nyenyak- yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS) – hormon pertumbuhan dilepaskan,” kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas Pennsylvania, Philadelphia.

17. Praktis Sakit
Ini yaitu tanda yang paling sering dijumpai. Orang yang kekurangan waktu tidur lebih rentan terkena infeksi. Berbagai penelitian menunjukkan, mereka yang cukup istirahat mempunyai sistem imun yang lebih kuat. Tidaklah mengherankan, sakit kronis ibarat duduk masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila Anda melaksanakan acara tidur yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, administrator Michael Smith, PhD, membangunkan orang arif balig cukup akal muda yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut. Hasilnya, mereka mempunyai toleransi sakit yang lebih rendah, dan gampang mengalami nyeri.

18. Gangguan kesehatan secara umum akhir kelelahan
Ternyata dampak dari poin yang di atas sanggup menimbulkan tubuh menjadi rentan terhadap infeksi virus, ibarat influenza, infeksi usus (diare), infeksi virus hepatitis, demam thypoid, dan demam berdarah.

19. Menurunnya sistem imun
Pada orang yang mempunyai kebiasaan begadang, jam biologis otak akan memprogram sistem kekebalan mencapai puncaknya di malam hari dan akan menurun di pagi hari. Padahal micro organisme jahat dan bibit penyakit serta karsinogenik (senyawa penyebab kanker) sangat banyak di udara yang kita hirup di pagi hari.

20. Masalah kesehatan serius

Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis sanggup membawa Anda pada risiko :
- Penyakit jantung
- Kencing manis
- Serangan jantung
- Hipertensi
- Gagal jantung
- Sakit kepala (migran/vertigo)
- Detak jantung tidak teratur
- Gangguan sistem jantung
- Tekanan darah tinggi
- Maag
- Stroke
- Asma
- Gangguan sistem pembuluh darah
- Gangguan kejiwaan Gangguan pembuluh darah otak
- Diabetes

Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia; gangguan tidur yang ditandai dengan insomnia dan tetap terjaga sepanjang malam – juga mengalami risiko kesehatan serupa. Kesimpulan Laporan Penelitian Amblyomma cajennense Protein Air Ludah Orang Amerika Selatan sanggup Berkhasiat Memberantas Sel sel yang Rusak Akibat Kanker.

21. Sel Rusak

Sebuah riset yang berlangsung dari 1987 oleh jago kanker Steve Richards memperlihatkan kekerabatan antara kerja malam dan kemungkinan menderita kanker. Orang-orang yang bekerja di malam hari hingga subuh atau pagi hari ternyata mempunyai ketidakseimbangan hormon yang kesannya menghipnotis sistem kekebalan tubuh khususnya pada perkembangan sel-sel rusak yang seharusnya dihancurkan oleh sel-sel imun. Pada tubuh normal, yakni waktu kerja pagi-sore, siklus metabolisme tubuh akan meningkat di pagi hari dan mulai menurun hingga malam hari. Saat seseorang memaksakan untuk terjaga di malam hari, tubuh akan memompa darah sebanyak mungkin dan mendorong sistem imun untuk meningkatkan sel-sel kekebalan tubuh ibarat sel T dan CD4. Bila ‘pemaksaan’ ini dilakukan satu-dua kali, tubuh masih sanggup memperlihatkan toleransi tetapi ketika menjadi kebiasaan, siklus tubuh yang diatur oleh jam biologis otak (circadian time clock) akan berubah dari default (pagi-sore) menjadi sore-pagi. Ini menciptakan kekebalan tubuh menurun di pagi hari dimana bibit penyakit dan bahan-bahan karsinogenik bertebaran di udara akhir perubahan suhu dan angin. Hasil riset ini dipublikasikan dalam The Lancet Oncology bulan ini.

Sekarang sih mungkin gak semua dampak yang disebutkan di atas udah kalian alami, tapi begadang dalam jangka waktu panjang akan menjadikan produktivitas tubuh kalian akan menurun. Kalo masih gak percaya ya coba aja tidur sehari cuma 3-5 jam dalam 1 bulan dan rasakan perbedaannya. Makara kini anda masih mau begadang?

0 Response to "Dampak Kasatmata Dan Negatif Dari Begadang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel