Kehidupan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (Dkv)


Apa sih itu Desain Komunikasi Visual atau DKV? Kebanyakan orang belum mengenali nama tersebut, melainkan DKV lebih dikenal dengan nama Desain Grafis. Hal itu sudah terbukti dari fenomena berikut yang udah gue alami:

Percakapan 1
- Orang: Udah kuliah belum?
- Gue: Udaah
- Orang: Ngambil jurusan apa?
- Gue: DKV!
- Orang: Hah?! DKP? Yang jadi tukang bersih-bersih itu ya?
- Gue: Bukaan! DKV = Desain Komunikasi Visual
- Orang: Apa itu Desain Komunikasi Visual?
- Gue: *nyari jawaban yang singkat buat ngejelasin DKV...
Desain Grafis!
- Orang: Oh desain grafis
- Gue: Iyaaa *nangis dalam hati

Percakapan 2
- Orang: Kuliah apa?
- Gue: DKV!
- Orang: Oh kuliah Di Kafe ya? Baru tau ada kuliah kayak gituan
- Gue: Bukaan! DKV = Desain Komunikasi Visual
selanjutnya sama persis menyerupai percakapan 1

Percaya gak percaya, percakapan di atas 100% nyata! Haha gue juga heran, di zaman yang udah maju gini nama jurusan DKV belum begitu terbiasa terdengar oleh masyarakat, padahal udah banyak sekali hasil karya dari anak DKV yang ada di sekitar kita, seperi contoh: poster; baliho; brosur; desain baju, logo dan produk; komik; animasi; iklan dan masih banyak lagi. Ya, hal-hal tersebut yaitu hasil ciptaan anak DKV. Mungkin sebab lebih cenderung bekerja di balik layar, makanya anak DKV jadi kurang diketahui.

Anyway, topik kali ini bukan cuman ngebahas ihwal jurusan DKV aja, tapi gue yang kini sebagai mahasiswa DKV juga akan membuatkan kisah ihwal seluk beluk kehidupan mahasiswa DKV. Makara menyerupai bagaimana kah kehidupan mahasiswa DKV? Let's check itu out!


Ekspektasi ihwal DKV
Kalau mendengar kata DKV atau Desain Grafis, yang terbayang sudah niscaya ialah menggambar dan mendesain. Nah jikalau dibayangin, lezat juga ya kuliah cuman ngegambar aja. Apalagi zaman kini udah modern, ngegambar desain cuman modal laptop aja udah bisa. Selain itu, gak ada yang namanya matematika!

Ilustrasi dari komik DKV4 by Faza Meonk

Kerjanya DKV juga keren-keren! Bisa jadi ilustrator; kerja di studio film atau game; buat film animasi; bikin komik; ngedesain logo dan produk perusahaan; buat perjuangan distro; buat perjuangan percetakan dsb. Hal tersebut yaitu hal-hal umum yang dibayangkan oleh anak Sekolah Menengan Atas yang gres lulus dan sedang mencari kuliah di jurusan DKV (khususnya gue). Namun sayangnya bayangan indah tersebut harus ditempuh melalui jalan yang 180 derajat berbeda dari yang dibayangkan. Expectation and reality are 99% different! 


Ketemu Orang-Orang yang Jago Gambar
Mungkin dulu pas Sekolah Menengan Atas dapat dibilang paling hebat ngegambar. Tapi jikalau udah masuk DKV, hal tersebut bakal berubah. Di DKV, anda akan bertemu orang yang jago-jago ngegambar. Ada yang hebat ngegambar 2D kayak realis, anime atau bahkan hentai hahaha. Ada juga yang hebat digital painting dan hebat main software animasi 3D. Keberadaan teman-teman menyerupai itu dapat menciptakan anda minder. Tapi jikalau dilihat dari sisi positifnya, dikelilingi teman-teman menyerupai itu merpakan kesempatan besar untuk mencari ilmu sekaligus mencari teman.


Tugas Bagaikan Air Mengalir yang Tiada Henti
Kuliah DKV itu cuman ngegambar dan ngedesain aja? Ya, gue dapat bilang jikalau itu 90% benar. Hanya saja, gak disangka jikalau tugasnya banyak dan harus berguru manual dulu! Makara gak eksklusif berguru desain pakai Photoshop, Corel Draw dsb. Mata kuliah menggambar manualnya juga tidak mengecewakan banyak menyerupai menggambar nirmana, proyeksi, perspektif, ornamen, tipografi dan ilustrasi. Wait! gak berhenti disitu aja, dari setiap mata kuliah menggambar manual tadi selalu ada kiprah setiap minggunya.

Ilustrasi dari komik DKV4 by Faza Meonk

Kalau dikira-kira, seminggu MINIMAL ada 5 kiprah yang harus diselesaikan. Pembuatan tugasnya juga gak dapat sembarangan, sebab ada syarat-syarat yang udah ditentukan oleh dosennya. Makara sehabis masuk kuliah DKV, menggambar dan mendesain bukan cuman untuk senang-senang aja, melainkan menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi.


Begadang, Telat Ngampus, Gak Mandi Pagi Adalah Hal yang Biasa
Percaya gak percaya, ketiga hal di atas merupakan hal yang udah biasa bagi mahasiswa DKV. Bagaimana tidak, tugas-tugas yang diberikan tersebut yang menciptakan hal tersebut terjadi sedemikian rupa. Tugas yang banyak serta proses pembuatannya yang manual, memakan waktu cukup usang yang balasannya menciptakan mahasiswa DKV hampir setiap hari begadang (berlaku bagi mahasiswa yang rajin ataupun malas). Biasanya yang gue tahu, mahasiswa DKV dapat begadang hingga di atas jam 2 pagi atau bahkan lebih parah lagi hingga gak tidur, balasannya malah tidur pas kuliah hahaha.

Sekilas penampilan mahasiswa DKV

Gara-gara begadang dan kurang tidur, otomatis berdiri pagi jadi susah dan jadwal kuliah pun berantakan. Bangun tidur 5-10 menit sebelum masuk kuliah, basuh muka, sarapan roti susu, eksklusif berangkat ngampus, begitulah siklus yang terjadi hampir setiap hari. Makara sudah lumrah jikalau mahasiswa DKV suka telat ngampus dan penampilannya kurang maksimal.


Kuliahnya Santai...
Walaupun banyak tugas, kuliah di DKV itu dapat gue bilang santai. Masuk kuliah biasanya cuman buat pemberitahuan kiprah baru, asistensi kiprah atau ngumpul tugas, itu aja. Setiap mata kuliah, kuliah gak nyampe 2 jam, atau bahkan dapat kurang dari 1 jam. Tapi habis kuliah, eksklusif pulang buat bikin kiprah lagi yang gres dikasih hahaha. Makara dapat gue bilang jikalau kuliah DKV itu santai di kampus, tapi capek di rumah.


Pacaran Sama Tugas
Jomblo? Tenang aja, jikalau udah masuk jurusan DKV kejombloan kalian otomatis akan hilang direngut oleh tugas. Hahahah gak percaya? Dengan adanya kiprah yang banyak otomatis mahasiswa DKV akan malmingan terus sama kiprah selama masa kuliah masih berjalan.



Kalau dibayangin, kiprah itu bagaikan pacar yang posesif yang mau selalu ditemanin dan gak ngebolehin pergi sama orang lain. Makara jikalau udah masuk jurusan DKV, jangan terlalu banyak berharap buat pacaran sama insan hahaha.


Uang Saku Menipis
Selain dikenal dengan tugasnya yang banyak, peralatan yang dipakai dalam perkuliahan DKV juga cukup memakan biaya. Kok bisa? Alasannya sebab peralatan yang diperlukan cukup banyak, menyerupai rujukan peralatan untuk mata kuliah menggambar manual: pensil menggambar banyak sekali ukuran; drawing pen/rapido banyak sekali ukuran; art pen; penggaris; jangka; buku gambar A4 dan A3; kuas banyak sekali jenis dan ukuran; tinta cina; cat air dan cat poster banyak sekali warna; pensil warna dsb, ditambah dengan biaya cetak mencetak tugas.

Ilustrasi dari komik DKV4 by Faza Meonk

Itu tadi peralatan yang diperlukan untuk mata kuliah menggambar manual, nah untuk yang menggambar digital beda lagi peralatannya, harganya juga jauh lebih mahal, misalnya menyerupai laptop/komputer dengan spek elok (yang dapat ngerender dengan cepat), kamera DLSR buat mata kuliah fotografi dan pen tablet buat ngegambar di laptop/komputer. Untuk itu, jikalau udah jadi mahasiswa DKV, harus rajin nabung dan pintar-pintar mengatur pengeluaran. Apalagi kini harga BBM udah naik *anak kos semakin menderita *anak kos menangis.


Tapi, Mahasiswa DKV Bukan Orang yang Lemah!
Walaupun dihadapi oleh banyak sekali macam penderitaan, hal tersebut menciptakan mahasiswa DKV menjadi orang yang tangguh. Mulai dari kiprah yang berjibun, uang menipis, kurang tidur dan kesepian (khusus yang jomblo), penderitaan-penderitaan tersebutlah yang menciptakan mahasiswa DKV akan terbiasa menghadapi kerasnya dunia kerja kelak dikala udah lulus kuliah nanti.


"Tips-tips Menjadi Mahasiswa"

dan

Mohon maaf sebelumnya jikalau gak dapat balasa komentarnya satu-satu, sebab banyak kesibukan dan komentarnya cukup banyak, jadi bagi teman-teman yang masih resah dengan DKV dapat baca "FAQ Tentang Jurusan DKV

0 Response to "Kehidupan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (Dkv)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel