Menganggur 1 Tahun Sebelum Kuliah?


Sebelumnya gue minta maaf alasannya yaitu udah cukup usang gak update blog. Gue udah mulai cukup sibuk alasannya yaitu harus mempersiapkan diri untuk kuliah. Mulai dari tes masuk, menikmati sisa masa-masa liburan dan acara ospek. Maklum sehabis menganggur cukup lama, balasannya gue akan kembali ke rutinitas yang juga dilakukan orang lain, yaitu kuliah. Gue juga akan mulai lagi mencicipi yang namanya dikasi kiprah dan mencari nilai. Kalau anda bertanya, kenapa gue menganggur dan gak pribadi kuliah? Kalau gue jawab, ceritanya sangat panjang. Tapi yang jelas, waktu itu gue memang belum siap untuk kuliah. Makanya untuk posting kali ini gue akan membahas perihal menganggur sebelum kuliah.

Perguruan tinggi yang menyerupai kita ketahui tahu yaitu jenjang pendidikan yang paling tinggi yang wajib dilakukan untuk siswa lulusan SMA. Kenapa? Karena pendidikan sekolah tinggi tinggi atau kuliah sangat diharapkan untuk memilih masa depan kita. Seperti kini untuk mempunyai pekerjaan yang ideal, seseorang harus mempunyai gelar minimal sarjana, dan semakin cepat anda memilikinya, semakin cepat anda sanggup bekerja dan hidup lebih baik. Kaprikornus alasannya yaitu kondisi ini, siswa harus menuntaskan pendidikan mereka secepat mungkin, untuk mencapai hidup yang ideal (baca: sukses). Tapi, alasannya yaitu kondisi menyerupai inilah yang biasanya menciptakan siswa jadi stress. Memang gak sanggup dibayangkan, kalau murid (khususnya di Indonesia) harus melalui selama kurang lebih 9-18 tahun untuk gres sanggup bekerja dengan iming-iming mendapat kehidupan yang ideal.

Nah, dari sinilah gue akan mulai membahas perihal duduk kasus menganggur tersebut. Baikah untuk siswa sehabis lulus Sekolah Menengan Atas tidak pribadi melanjutkan kuliah alias menganggur dulu? Tentu saja ada baik dan tidaknya, tergantung dari persepsi masing-masing orang. Cuman kalau mau nganggur jangan kelamaan, nanti keburu renta hahaha.



Kelebihan dan Kekurangan Menganggur 1 Tahun Sebelum Kuliah:

1. Waktu dan Produktivitas
Ada yang menyampaikan menganggur setahun sebelum kuliah itu hanya membuang-buang waktu dan mengurangi produktivitas. Karena biasanya orang menganggur itu hanya akan membuang-buang waktunya di rumah dan tidak melaksanakan apapun. Selain itu, di usia yang masih gres remaja itu masih terlalu muda untuk bekerja di pekerjaan yang ideal (baca: bergaji tinggi). Iya, gue harus bilang kalau itu semua memang cukup benar, tapi gak sepenuhnya benar. Sebenarnya kalau kita lihat dari perspektif yang berbeda, menganggur setahun akan cukup berguna, memperlihatkan banyak peluang dan sebaliknya sanggup meningkatkan produktivitas bagi yang memanfaatkannya dengan baik.

Siswa sanggup memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang belum tentu sanggup didapatkan di sekolah. Mereka juga sanggup mencari lebih dalam mengenai minatnya, tanpa harus tergesa-gesa. Siswa pun juga punya cukup banyak waktu untuk meningkatkan bakatnya dan melaksanakan pencarian jati diri yang akan mempunyai kegunaan untuk memilih pilihan sekolah tinggi tinggi di tahun depan. Karena sesungguhnya siswa itu belum sepenuhnya benar-benar tahu perihal kuliah di SMA. Hal ini juga akan membantu mereka untuk merencanakan jalur karir yang sempurna untuk masa depannya, dan menempuh masa kuliah akan lebih gampang dan menyenangkan. Jadi, menganggur setahun sebelum kuliah belum tentu membuang-buang waktu.


2. Rutintas Belajar
Yang kedua, menganggur setahun itu katanya sanggup menganggu proses rutinitas belajar. Sehingga bila siswa menganggur setahun, maka ia akan kesulitan untuk melanjutkan kembali ke rutinitas belajarnya. Tapi, bukankah situasi menyerupai ini hampir sama dengan kembali berguru ke sekolah sehabis libur panjang? Dalam hal ini, sepertinya bukan duduk kasus besar bagi siswa untuk kembali ke rutinitas berguru sehabis menganggur sebelum kuliah. Karena dalam hidup, insan akan selalu belajar, di sekolah maupun di luar sekolah, dan berguru bukan berarti berguru perihal mata pelajaran di sekolah, melainkan berguru perihal kehidupan dan pengalaman di luar sekolah.

Jika dipikir baik-baik, sesungguhnya menganggur setahun juga sanggup memperlihatkan siswa waktu untuk istirahat sehabis menghabiskan waktu berguru selama 12 tahun. Ini akan membantu para siswa untuk menyejukan otaknya dan sanggup memulai awal yang gres dan fresh untuk melanjutkan pembelajaran di sekolah tinggi tinggi yang akan dipilih. Hal ini juga mencegah siswa dari stress yang sanggup menjadikan mereka susah untuk mendapat potensi penuh dalam dirinya.


3. Kesiapan Diri
Menganggur setahun sanggup memperlihatkan imbas rasa khawatir kepada siswa dari lingkungannya, terutama dari teman-temannya yang sudah kuliah. Rasa khawatir itu muncul alasannya yaitu beberapa alasan, yang pertama yaitu khawatir alasannya yaitu kehilangan teman-teman seperjuangannya di SMA, yang kedua alasannya yaitu gak percaya diri terhadap keluarga atau sahabat alasannya yaitu belum kuliah, dan yang terakhir alasannya yaitu merasa berbeda sendiri. Ya, itu yaitu hal-hal yang gue rasakan ketika menganggur sebelum kuliah. Namun dari rasa khawatir tersebut, gue jadi berguru untuk menjadi lebih dewasa, lebih berdikari dan independen.

Yang pertama memang murung dan sepi rasanya ketika ditinggalkan oleh teman-teman Sekolah Menengan Atas oleh kesibukan kuliahnya, tapi dari situ gue berguru untuk mulai mandiri. Gue harus sadar kalau gue bukan lagi remaja ababil yang kalau pergi kemana-mana cuman berani bergerombolan aja sama teman-teman, gue udah remaja dan harus sanggup melaksanakan apapun sendiri dalam keadaan apapun. Karena sesungguhnya di hidup ini kita gak sanggup selalu bergantung pada orang lain, maka dari itu perlu untuk sanggup mandiri.

Lalu yang kedua, ketika menganggur ini gue banyak ketemu sahabat dan keluarga yang menanyakan, "kuliah dimana?". Awalnya pertanyaan tersebut memang menciptakan gue minder, apalagi ditambah dengan verbal yang meremehkan ketika gue memberi jawaban "belum kuliah". Hal tersebut memang gak mengenakan, tapi usang kelamaan, mau gak mau gue harus sanggup menghadapi kenyataan. Karena kenyataan itu memang gak seindah film dan dunia fantasi. Dari sana gue mulai berguru untuk percaya diri, lebih berpengaruh mental untuk menghadapai kenyataan dan mulai berguru untuk gak terlalu banyak mendengarkan evaluasi alias judge dari orang lain.

Yang terakhir yaitu rasa khawatir alasannya yaitu berbeda sendiri. Teman-teman gue semua pada sibuk kuliah, sedangkan gue cuman tidur, makan dan duduk di depan laptop di kamar. Tapi jangan dilihat dari sisi negatifnya, lihatlah dari sisi positifnya, gue melaksanakan sesuatu yang anti mainstream, dan itu menciptakan gue menjadi unik. Selain itu, melihat teman-teman sibuk kuliah menciptakan gue juga gak mau kalah sibuk. Gue juga mulai mencari kesibukan menyerupai ngeblog, main musik, nyanyi, berguru gambar dan desain, nonton aneka macam video di youtube, baca-baca buku dsb. Gara-gara hal tersebut, gue jadi berguru banyak hal di luar dunia pendidikan. Gue juga mulai sanggup kesibukan lain menyerupai manggung di program bazaar-bazaar, dan membantu sahabat gue buat desain untuk program kuliahnya, dan semua itu gue dibayar hahaha. Disitu gue gres mencicipi rasanya dibayar untuk melaksanakan sesuatu yang gue senang. Untuk itu gue ingin menekuni minat, talenta dan passion gue di kuliah ini.



Kesimpulannya, menganggur setahun memang terlihat kurang begitu menarik kalau dipandang sebelah mata. Namun kalau dilihat dari sisi yang berbeda, menganggur sanggup memberi banyak manfaat ada banyak manfaat menyerupai yang udah gue jelasin di atas. Dan tahukah anda, bahwa acara menganggur setahun atau sebut saja taking a gap year itu juga dilakukan oleh siswa-siswa di luar negeri?

0 Response to "Menganggur 1 Tahun Sebelum Kuliah?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel