Kanker Payudara: Ciri-Ciri, Penyebab Dan Penyembuhan


Waktu liburan kenaikan kelas 3 Sekolah Menengah Pertama gue pernah mencicipi ada yang asing di puting susu gue. Ada benjolan di dalam puting susu gue di dada sebelah kanan dan kalo ditekan terasa enak sakit. Tonjolan pertama cuma ada di dada sebelah kanan gue. Gue kira itu hal yang biasa aja, tapi udah usang didiamin benjolannya gak mau hilang malah ada benjolan kedua yang muncul lagi di dalam puting susu di dada kiri gue.

Gue mulai takut, hasilnya gue nyari isu di internet wacana benjolan di dalam puting susu. Pas gue lihat infonya... OMG! *alay itu salah satu ciri-ciri kanker payudara! Gue baca lagi lebih lanjut infonya apa ada lagi ciri-ciri yang lain yang ada di gue. Untung cuma ada bejolan itu aja, yang lain belum ada. Jadinya gue putuskan untuk bertanya kepada orang bau tanah dan katanya itu bertanda kalo dada gue mau membidang, jujur gue gak nyangka ciri-cirinya bakal asing kayak gitu. Kaprikornus gue sanggup merasa lega kalau gue gak terkena penyakit kanker payudara.

Kaprikornus alasannya kisah tersebut gue ingin menyebarkan isu wacana kanker payudara. Karena gue bukan dokter dan bukan para jago wacana penyakit, gue gak mau ngawur ngasi penjelasan. Jadi  copas artikelnya. Ok, cekidot dude...

Kanker payudara yaitu kanker pada jaringan payudara. Ini yaitu jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum laki-laki juga sanggup terjangkit kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim yaitu dengan pembedahan dan jikalau perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
Gejala Klinis Gejala klinis kanker payudara sanggup berupa :

  • Benjolan pada payudara Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, makin usang makin besar, kemudian menempel pada kulit atau mengakibatkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

  • Erosi atau eksema puting susu Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan hingga menjadi oedema hingga kulit kelihatan ibarat kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin usang makin besar dan mendalam sehingga sanggup menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan gampang berdarah.

  • Pendarahan pada puting susu.

  • Rasa sakit atau nyeri pada umumnya gres timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang.

  • Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, jerawat (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.

Kanker payudara lanjut sangat gampang dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:

  • Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);

  • Adanya nodul satelit pada kulit payudara;

  • kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;

  • terdapat model parasternal;

  • terdapat nodul supraklavikula;

  • adanya edema lengan;

  • adanya metastase jauh;

  • serta terdapat dua dari gejala locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila menempel satu sama lain

Penyebab spesifik kankerpayudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan memiliki efek terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya: * Faktor reproduksi Karakteristik reproduktif yang berafiliasi dengan risiko terjadinya kanker payudara yaitu nuliparitas,

  • Menarche pada umur muda,

  • Menopause pada umur lebih tua,

  • Kehamilan pertama pada umur tua.


  • Risiko utama kanker payudara yaitu bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur dikala kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.

  • Penggunaan Hormon eksogen berafiliasi dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, perempuan yang memakai obat ini untuk waktu yang usang memiliki risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menopause. Penyakit fibrokistik pada perempuan dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 hingga 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.

  • Obesitas Terdapat kekerabatan yang positif antara berat tubuh dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada perempuan pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan setelah migrasi menawarkan bahwa terdapat efek diet terhadap terjadinya keganasan ini.

  • Konsumsi lemak Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk., melaksanakan studi prospektif selama 8 tahun wacana konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada perempuan umur 34 hingga 59 tahun.

  • Radiasi Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau setelah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berafiliasi secara linier dengan takaran dan umur dikala terjadinya eksposur.

  • Riwayat keluarga dan faktor genetik Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan ini pada perempuan yang keluarganya menderita kanker payudara.

Penyembuhan kanker payudara tergantung dari stadium klinik penyakit si penderita. Semakin dini stadium si penderita semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
Penyembuhan kanker payudara sanggup dengan cara : Mastektomi ( operasi pengangkatan payudara ).
Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):

  1. Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

  2. Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

  3. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pertolongan radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

  • Yang dimaksud penyinaran/radiasi yaitu proses penyinaran pada kawasan yang terkena kanker dengan memakai sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi .
    Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akhir dari radiasi.

  • Kemoterapi yaitu proses pertolongan obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh.
    Efek dari kemoterapi yaitu pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok alasannya efek obat-obatan yang diberikan pada dikala kemoterapi.

Maaf gambar mengenai kanker payudara tidak disediakan, alasannya dicap terlalu mengerikan, gue aja hingga jijik ngelihatnya. Kalau mau lihat sendiri, silahkan di search aja.

0 Response to "Kanker Payudara: Ciri-Ciri, Penyebab Dan Penyembuhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel