Hachiko - Dongeng Seekor Anjing Yang Selalu Setia Menunggu Majikannya


Tahun 2009, gue sama teman-teman di sekolah menonton film yang berjudul Hachiko: A Dog's Story.


Film yang menceritakan ihwal kisah nyata seekor anjing di Jepang, dan dari film ini gue jadi mengerti arti dari yang namanya kesetiaan dan gue juga semakin sayang sama yang namanya anjing. Apa anda pernah mendengar dongeng atau menonton film ihwal Hachikō? Kalau anda tahu, Hachikō itu yaitu anjing yang kini dijadikan monumen di Stasiun Shibuya, Jepang. Gak percaya? Berikut fotonya:

Kok bisa? Tentu aja bisa, karena Hachikō ini bukan anjing yang menyerupai biasanya. Anjing ini sangat populer di Jepang alasannya yaitu kisahnya yang begitu mengharukan dan memberi ilham bagi banyak orang.

Bagaimana kisah Hachikō?
Makara kisahnya menyerupai ini... November 1923 lahirlah seekor anjing berjenis Akita di Odate, Jepang. Sewaktu berumur 2 bulan, ia dibawa ke rumah seorang professor berjulukan Ueno di Shibuya. Professor Ueno bekerja di Universitas Tokyo di bab Departemen Pertanian. Dia bahagia memanggil anjing berjenis Akita ini dengan "Hachi" yang berarti delapan (8), katanya sih angka 8 itu sanggup membawa keberuntungan. Sedangkan "" yang ada dibelakang nama Hachi-kō mempunyai arti yaitu putera atau anak laki-laki. Sang professor mengakui Hachikō sebagai bab dari keluarganya sendiri. Makanan favorit Hachikō yaitu Yakitori (Sate Ayam).

Seperti biasa, Hachikō selalu menunggu kepulangan tuannya Professor Ueno di Stasiun Shibuya dari Universitas Tokyo. Hingga sebuah bencana pada 21 Mei 1925 menimpa Professor Ueno. Ketika sedang bekerja di Universitas Tokyo, ia terkena stroke sampai kesudahannya meninggal dunia sebelum sempat pulang kembali ke Shibuya. Dari sinilah kisah Hachikō dimulai. Anjing Akita yang tidak mengetahui bahwa tuannya sudah meninggal ini, selalu menunggu kepulangan tuannya di Stasiun Shibuya.

Karena maut Ueno, Hachikō harus diambil alih oleh saudara Ueno. Hachikō pun hidup dengan saudara Ueno, yang tidak jauh dari Stasiun Shibuya. Suatu hari Hachikō merasa kesepian, ia pergi dari rumah barunya menuju Stasiun Shibuya dengan impian bertemu tuannya, Profesor Ueno. Setiap hari Hachikō selalu menunggu kepulangan tuannya yang sudah tiada itu.

Seorang tukang kebun yang dulu pernah bekerja untuk Professor Ueno berjulukan Kikuzaburo Kobayashi melihat Hachikō yang berhari-hari setia menunggu tuannya disana. Melihat kesetiaan seekor anjing kepada tuannya. Kikuzaburo selalu memberi makan kepada Hachikō sesuai dengan apa yang sering diberi Professor Ueno, Yakitori.

Tahun 1928, Stasiun Shibuya mengalami perombakan total. Disana Hachikō berlarian di setiap fasillitas Shibuya yang gres dan tetap setia menunggu tuannya. Hachikō tetap menunggu Professor Ueno dan tidur di salah satu sisi toko di dalam stasiun.

Ditahun yang sama, ada seorang peneliti anjing jenis Akita, dimana ia yaitu salah satu murid Professor Ueno. Kebetulan ia melihat sesuatu yang menarik tentang Hachikō  Dia mengamati bagaimana Hachikō menunggu tuannya di Stasiun Shibuya, sampai mengikuti Hachikō ke rumah Kikuzaburo  Dari Kikuzaburo, peneliti itu menerima informasi ihwal Hachikō. Dia pun mulai menulis artikel tentang Hachikō.

Berita ihwal Hachikō pun mulai menyebar di Jepang "Faithful Old Dog Awaits Return of Dead Master for Seven Years" yaitu gosip yang dimuat di harian Asahi pada 4 Oktober 1933. Hachikō pun menjadi populer sampai ke pelosok Jepang. Pada tahun 1934, didirikan patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya (Patung tersebut mengalami perombakan pada tahun 1948 alasannya yaitu Perang Dunia ke-2).

Patung Hachikō di Stasiun Shibuya, Jepang
Hingga akhirnya  pada 8 Maret 1935, Hachikō meninggal di Stasiun Shibuya. Hachikō meninggal diakibatkan alasannya yaitu penyakit kanker terminal dan infeksi filaria (cacing). Hachikō menghabiskan 9 tahun hidupnya hanya untuk menunggu Professor Ueno pulang.

Foto orang-orang sedang mendoakan Hachikō yang sudah meninggal biar jiwanya selalu tenang
Sampai sekarang, patung Hachikō masih setai menunggu Profesor Ueno di pintu keluar Stasiun Shibuya yang berjulukan pintu Hachikō Shibuya, dengan posisi duduk menyerupai bagaimana Hachikō menunggu tuannya. Patung Hachiko sendiri kini terdapat 3 buah, satu di Shibuya, Akita, serta daerah kelahirannya di Odate. Hachikō menjadi simbol kesetiaan di Jepang. Setiap tanggal 8 April di depan Museum Hachikō selalu diadakan perayaan kepada Hachikō.

Demikian kisah seekor anjing berjulukan Hachikō yang selalu setia menunggu tuannya.
Berikut foto-foto Hachikō yang diambil ketika Hachikō masih menunggu di Stasiun Shibuya:

Hachikō dan Professor Ueno
Hachikō The Faithful Dog

0 Response to "Hachiko - Dongeng Seekor Anjing Yang Selalu Setia Menunggu Majikannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel